Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Keindahan Alam
Bahasa Indonesia · Bab 3 Keindahan Alam
Sarwiji Suwandi Sutarmo

24/08/2021 14:13:09

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pantai Parangtritis

52

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

A. Membaca Cepat untuk Menyimpulkan Isi

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman;

z

meningkatkan kecepatan membaca dengan (1) metode gerak mata memperluas

jangkauan mata, mengurangi regresi (mengulang); (2) menghilangkan kebiasaan

membaca dengan bersuara; (3) meningkatkan konsentrasi;

z

menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75%; dan

z

menyimpulkan isi suatu teks yang dibaca.

Pada era teknologi, informasi, dan

komunikasi seperti sekarang ini terjadi

perubahan yang sangat cepat di semua sektor.

Informasi dapat diperoleh dari sumber manapun.

Informasi dapat diperoleh dari media cetak

maupun dari media elektronik. Sepuluh tahun

yang lalu, orang mengandalkan informasi dari

sumber-sumber seperti koran, majalah, radio, dan

televisi. Sekarang ini, mucul sumber informsi

yang lebih canggih, misalnya internet, yaitu suatu

jaringan informasi dan komunikasi digital yang

menggunakan komputer dan satelit komunikasi.

Akses berita atau infomrasi lewat internet sangat

cepat dan saat ini hampir mengalahkan sumber

informasi lainnya. Untuk dapat memperoleh

informasi sebanyak-banyaknya, diperlukan

suatu kemampuan membaca bagi pencari berita,

yaitu kemampuan membaca cepat.

Pada kegiatan pembelajaran berikut ini kamu

dituntut untuk menguasai kemampuan

membaca cepat dengan baik. Kamu harus

mampu membaca dengan kecepatan 250 kata

per menit. Jika kemampuan awal membacamu

kurang dari 250 kata per menit, kamu dapat

meningkatkan kemampuan membacamu

dengan mengkuti tahap-tahap kegiatan

selanjutnya.

Wawasan

Kegunaan membaca

cepat:

1. Membaca cepat

menghemat waktu.

2. Membaca cepat

menciptakan

efisiensi.

3. Membaca cepat

memiliki nilai

menghibur/

menyenangkan.

4. Membaca cepat

memperluas

cakrawala

mental.

5. Membaca cepat

menjamin Anda

selalu mutakhir.

6. Membaca cepat

membantu Anda

mampu berbicara

dengan efektif.

7. Membaca cepat

membantu Anda

ketika menghadapi

ujian atau tes.

53

Keindahan Alam

1. Mengukur Kecepatan Membaca untuk Diri Sendiri dan Teman

Lakukan kegiatan berikut ini!

Kegiatan 1

a. Siapkan arloji,

stopwatch

, atau

HP

untuk mencatat kecepatan

membacamu. Kamu juga dapat menggunakan jam dinding yang ada

di ruang kelasmu.

b. Lakukan kegiatan membaca cepat berikut ini secara berpasangan. Jika

kamu yang sedang membaca, teman sebangkumu mengamati kegiatan

membacamu dengan mencatat waktu tempuh membaca serta mencatat

bagaimana cara membaca cepat yang kamu lakukan. Lakukan kegiatan

ini secara bergantian.

c. Sekarang, bacalah teks berikut ini! Berikan aba-aba sebagai tanda

dimulainya kegiatan membaca. Mintalah temanmu untuk menekan

stopwatch

atau melihat jam di dinding pada angka berapa kamu

memulai membaca.

d. Jika kegiatan membaca sudah selesai, katakan selesai agar temanmu

yang mencatat waktu tempuh membacamu menghentikan

stopwacth

atau melihat jam di dinding menunjuk pada angka berapa untuk

menghitung kecepatan membaca yang kamu lakukan.

Air Terjun Cibeureum

Mempercantik Diri, Meramahkan Alam

Berdentam-dentam rasanya hati bila

melihat air terjun ini. Semburat air bertenaga

jatuh menerpa serombongan batu di

bawahnya. Sekejap terselip takut, saat kita

tepat berada di bawah air jatuhnya. Namun,

bulir-bulir embun air yang terbawa angin ke

mana saja, seperti memberitakan persahabatan

sejati.

Aku, sang air terjun perkasa, akan

selalu menerima. Itu makna yang kembali

tersirat, saat kaki berkesempatan kembali

mengempaskan jejaknya di sana minggu

lalu. Di lokasi yang terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango ini, kembali

teringat betapa hingga sepuluh tahun terakhir ini tak banyak yang berubah di sana.

54

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Pembukaan jalur masih harus melewati deretan pohon hijau; meniti

undakan-undakan bersahabat. Di tempat ini, kita dapat menikmati

segarnya udara hasil fotosintesis,

yang kualitasnya amat jauh

berbeda ketika berada di

perkotaan. Nafas pun masih agak

tersengal. Sekadar mengingatkan

bahwa kita berada di kawasan

konservasi, yang telah berumur

ratusan tahun. Akhirnya, mata ini

melihat kembali telaga biru,

lengkap dengan aliran air bersih

yang mengalir di sebelahnya. Tak

banyak yang berubah. Namun, seperti layaknya juga arus globalisasi yang

menerpa sekian banyak orang di negeri ini. Bohong, kalau kita tak perlu

berubah untuk menawar hidup bersama alam. Benar saja, tepat setelah

telaga biru, kini berdiri kukuh kirai jembatan panjang. "Untuk

memudahkan wisatawan mencapai daerah air terjun Cibeureum," ucap

seorang penjaga taman nasional yang kebetulan berpapasan.

Kini jalan rawa, tepat sebelum pos Panyangcangan, telah dibuatkan

jembatan kayu.

Lebih horizontal, ketimbang berlelah mendaki. Ini lebih

bersahabat, ketimbang m

engotori

kaki karena rembesan

rawa yang seingat saya

memang ka

dang mengganggu di bawahnya. Terlihat lebih cantik, rapi,

dan bersahabat.

Hal serupa juga kemudian ditemui,

ketika makin mendekati air terjun pasca

pos Panyangcangan. Deretan kayu-kayu

yang tersusun rapi, seperti menjadi pintu

gerbang menuju suasana alam, air terjun

"merah" yang terdengar menggelegak di

atas sana.

Di Cibeureum, kini juga terlihat beberapa bangunan baru menghias.

Sebuah altar kayu, berdiri tepat di atas aliran Sungai Cikundul. Ada

juga sebuah bangunan mirip altar, namun lengkap dengan atapnya juga

menghias kini. Membuat kita lebih nyaman menikmati alam, tanpa harus

kegerahan.

55

Keindahan Alam

Tempat wisata alam ini tampak dibuat lebih bersahabat kini dan

menjauhkan orang-orang dari bayangan sulit menikmatinya. Dengan

banyak orang makin dekat alam, berarti makin banyak orang yang

berkesempatan mengenali alamnya dan memutuskan mencintainya.

Tak perlu berdenyut saat kita memutuskan untuk menyambangi air

terjun ini. Bila memulai perjalanan dari Jakarta, arahkan saja laju kendaraan

Anda menuju kawasan Puncak. Tiba di persimpangan Cibodas, masuklah

ke arah daerah Taman Nasional. Parkir kendaraan di pelataran parkir yang

teramat luas di area Desa Rarahan, dan kita bisa memulai perjalanan dengan

berjalan kaki. Bila memulai perjalanan dari Bandung, arahkan mobil Anda

ke daerah Cianjur, terus menuju area Puncak. Tiba di simpang Cibodas,

setelah Cipanas, lakukan hal serupa seperti yang diungkapkan sebelumnya.

Jangan lupa melapor dahulu ke pos PHPA Taman Nasional Gede-

Pangrango yang berada di dekat pelataran parkir. Bayar karcis tanda masuk,

dan silakan menikmati indahnya alam. (slg)

Sumber:

Dikutip dari

Sinar Harapan

, 2003

dengan pengubahan seperlunya

Kegiatan 2

Setelah selesai membaca, lakukan kegiatan lanjutan berikut ini!

a. Mintalah temanmu mencatat kebiasaan membaca yang kamu lakukan

dengan mengisi format berikut ini!

No.

Anggota T

ubuh

Kegiatan/Gerakan

1.

Kepala

.......................................

2.

Mata

.......................................

3.

Bibir

.......................................

4.

Tangan

/jari tangan

.......................................

56

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

b. Mintalah temanmu mencatat kecepatan membacamu dengan cara

sebagai berikut!

1) Hitunglah jumlah kata yang terdapat dalam teks bacaan di atas!

2) Hitunglah waktu tempuh membacamu, dalam menit.

3) Hitunglah kecepatan membacamu dengan menggunakan rumus

sederhana berikut ini:

Keterangan:

K

: jumlah kata yang dibaca

Wm : waktu tempuh baca dalam menit

Wd

: waktu tempuh baca dalam detik

Kpm : kata per menit

Bagaimana kecepatan membaca cepat yang kamu miliki? Apakah

kamu sudah mampu membaca dengan kecepatan di atas 250 kata per

menit? Jika belum, tingkatkan kecepatan membacamu dengan

menghilangkan kebiasaan-kebiasaan negatif sewaktu membaca,

misalnya meneliti materi bacaan secara berlebihan, melakukan

subvokalisasi (membaca bersuara), kurang konsentrasi, gerakan kepala

atau jari tangan berlebihan yang justru memperlambat kecepatan

dalam membaca.

2. Meningkatkan Kecepatan Membaca

Keterampilan membaca cepat tidak dapat kamu peroleh bigitu saja.

Untuk memiliki kemampuan membaca cepat yang baik, diperlukan latihan

dan pembiasaan dalam setiap kegiatan membaca. Makin sering latihan dan

pembiasaan dalam melakukan membaca cepat, makin tinggi pula

kecepatan membaca yang kamu kuasai.

Rumus Menghitung

Kecepatan Efektif Membaca (KEM)

1.

Wm

K

= ......kpm

2.

Wd

K

x (60) = ...... kpm

57

Keindahan Alam

Selain itu, kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan cara

seperti berikut ini!

a. Metode Gerak Mata

Metode gerak mata ialah suatu metode yang diterapkan untuk

memperluas jangkauan mata dan mengurangi regresi (pengulangan).

Kegiatan memperluas jangkauan mata dilakukan melalui cara

membaca dengan arah zig zag dan vertikal, langsung ke kanan bawah

dengan hanya memperhatikan kata-kata kunci. Semuanya dilakukan

hanya dengan sekali baca tidak diulang-ulang. Jadi, membaca tidak

dilakukan secara horizontal dari kiri ke kanan kata per kata, atau

mengulang-ulang kata tertentu, atau kembali ke belakang untuk

meneliti kembali kata tertentu.

b. Menghilangkan Kebiasaan Membaca Bersuara

Membaca cepat sebaiknya dilakukan dalam hati, tanpa diikuti suara.

Dengan menyuarakan kata demi kata justru akan mengahambat

kecepatan dalam membaca. Gerakan mata membaca kata-kata lebih

cepat daripada gerakan bibir dengan menyuarakan kata-kata. Dengan

demikian, kebiasaan membaca dengan bersuara harus dihilangkan.

c. Meningkatkan Konsentrasi

Pada saat membaca, kita harus berusaha membaca dengan

konsentrasi, memusatkan pikiran hanya pada bacaan, dan berusaha

untuk menghilangkan gangguan-gangguan ketika membaca. Dengan

konsentrasi yang tinggi, pemahaman terhadap isi bacaan akan makin

baik tanpa mengurangi kecepatan membaca.

3. Menjawab Pertanyaan Bacaan

Membaca cepat sebenarnya merupakan gabungan antara kegiatan

membaca dalam waktu singkat (cepat) dan membaca dengan memahami

isi bacaan dengan tepat. Kedua kemampuan ini harus terpenuhi. Kecepatan

dalam membaca dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti

dijelaskan di depan, sedangkan pemahaman terhadap isi bacaan dapat

dilihat dari kemampuan mengungkapkan kembali garis besar isi bacaan

secara lengkap. Pemahaman terhadap isi bacaan juga dapat dilihat dari

kemampuan menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan seputar isi

bacaan.

58

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Tugas

Setelah memahami isi bacaan dengan cara tersebut, seorang pembaca

cepat akan mampu membuat simpulan isi bacaan dengan tepat. Simpulan

dapat disampaikan dalam satu atau dua kalimat saja dengan kalimat yang

singkat.

1. Bacalah teks berikut ini dalam waktu 4 menit.

2. Hentikan kegiatan membaca setelah waktu yang diperlukan untuk

membaca sudah mencapai 4 menit. Hal ini dilakukan sebab jumlah

kata dalam bacaan berikut ini 1000 kata. Karena kamu harus mampu

membaca dengan kecepatan 250 kata per menit, bacaan dengan

jumlah kata 1000 harus selesai dibaca dalam 4 menit.

Teks

Pesona Pasir Pantai Parangtritis

Rotomartoyo

mengaku

berumur sekitar 65 tahun.

Wajahnya tidak menunjukkan

ketuaan. Meski tubuhnya kecil

dan kurus, ia masih kuat

mengangkat tiga kelapa muda

sekali angkut, kemudian

memecahkan dan menyajikannya

kepada pembeli. Ia

sudah berada

di Parangtritis sejak tahun 1947,

jauh sebelum pantai itu seramai

sekarang; jauh sebelum ada

jembatan Kretek, ada bus, atau

ada motor. "Dulu kalau mau ke pantai dari tepi Sungai Opak harus naik

ojek sepeda atau jalan kaki. Sekarang ada jembatan megah. Dulu harus

menyeberang dengan getek. Enak zaman sekarang ini," katanya.

59

Keindahan Alam

Pantai Parangtritis hanya ramai ketika Pek Cun, warga keturunan Cina,

mengadakan pesta di sana. Selebihnya, pantai itu kembali sepi. Tahun 1970-

an sampai awal 1980-an, pengunjung pantai itu diganggu "gali" sebelum

terkena program petrus (penembak misterius tahun 1983). Pantai itu

menjadi sangat sepi. "Untung Gusti Maha Besar, setelah itu Parangtritis

malah menjadi ramai, apalagi kalau bulan Suro, masyarakat berbondong-

bondong kemari," kata Roto pemilik warung 'Trias'.

Dari tahun ke tahun, makin banyak penduduk desa yang terjun ke

sektor perdagangan dan jasa di pantai itu. Dari sebuah penelitian, diketahui,

sekitar 657 usaha dilakukan penduduk, dengan porsi terbesar sebagai

pengasong (400), mengusahakan warung (224), dan toko (30 milik

penduduk). Bahkan, sekarang ini juga sudah ada tiga kantor jasa perjalanan.

Menurut catatan tahun 1996, untuk jasa penginapan dan warung makan

paling tidak ada 345. Diperkirakan, tahun ini jumlah penduduk yang terjun

ke sektor jasa meningkat. Hal ini belum melibatkan kusir dokar dan

penyedia jasa naik kuda keliling pantai yang jumlahnya lebih seratus or-

ang.

Sebelum marak seperti sekarang ini, pamor Parangtritis sebagai daerah

tujuan wisata pernah kalah oleh Samas, pantai selatan di sebelah baratnya.

Dari segi keindahan, Samas tidak ada apa-apanya. Hanya karena

transportasi lebih mudah terjangkau, tidak ada sungai yang menghambat

perjalanan ke Samas.

Untuk mencapai Parangtritis dari Yogyakarta, para pengunjung

terhalang Kali Opak yang cukup lebar. Jika tidak ingin menyeberang

dengan getek, mereka harus memutar lewat Imogiri. Ketika musim hujan,

pengunjung langsung berkurang, selain karena takut menyeberang sungai,

penginapan dan warung permanen pun masih sedikit kala itu.

Situasi berbalik sejak selesainya pembangunan Jembatan Kretek yang

melintasi Kali Opak. Arus pengunjung yang sekadar ingin melihat pantai

makin tinggi. Demikian pula yang ingin pergi ke Parangkusumo atau

berziarah ke pemakaman keramat di sekitar itu. Pantai Samas pun menjadi

redup sampai kini.

Kesadaran pariwisata

Apa yang menarik wisatawan mancanagara maupun domestik

berkunjung ke Yogyakarta? Ketika musim liburan, Kota Yogyakarta jauh

lebih padat daripada hari-hari biasa. Beberapa ruas jalan bahkan kendaraan

harus antre, terutama di pusat bisnis Malioboro.

60

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Kawasan Malioboro yang makin penuh dengan pedagang kaki lima

dan pusat pertokoan ternyata tidak membosankan wisatawan. "Belum ke

Yogya, kalau belum menginjak emperan Malioboro," kata mereka. Entah

sampai kapan anggapan ini akan bertahan. Sayangnya, pengunjung di

kawasan ini tak bisa dihitung secara pasti karena tak ada karcis masuk ke

kawasan yang sangat padat itu.

Kesadaran masyarakat Yogyakarta tentang pariwisata berbeda dengan

Bali. Objek wisata di Bali yang lebih beraneka ragam merupakan faktor

unggul dalam menarik minat wisatawan mengunjungi pulau itu.

Keunggulan itu makin dipertajam dengan kesadaran mereka bahwa "orang

asing" itu adalah hidup dan berkah bagi mereka. Oleh karena itu, ketika di

Solo ada

sweeping

warga asing terutama dari Amerika Serikat yang

dilakukan pasca tragedi 11 September lalu, di Bali justru ada demo anti-

sweeping

. Mereka sadar betul, pariwisata terkait dengan citra.

Sweeping

jelas

membuat wisatawan mancanegara ketakutan. Dengan demikian,

kehidupan Bali yang sangat tergantung pada devisa pariwisata bisa

terancam.

Hal itu berbeda dengan Yogyakarta. Isu

sweeping

di Yogya justru santer

berembus setelah peristiwa penyapuan di Solo itu. Seperti dikatakan mantan

Menteri Pertahanan Mahfud MD akhir September lalu, dirinya dihubungi

beberapa dosen asing untuk minta saran dan minta diantar ke polisi terdekat

untuk mencari perlindungan. Kapoltabes Yogyakarta Komisaris Besar Polisi

Ibnu Sudjak pun mengakui beberapa warga asing menghubunginya,

walaupun salah alamat karena domisili mereka lebih banyak di Sleman,

bukan di Kota Yogyakarta.

Dari data pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan lima tahun

terakhir, masyarakat harusnya sadar betapa faktor keamanan, kestabilan,

dan kenyamanan merupakan hal utama yang harus dijaga. Tahun 1997

sampai 1999, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara turun 6,92

persen sampai 71,63 persen. Hal ini disebabkan banyaknya kerusuhan dan

konflik politik yang hampir merata di seluruh Indonesia. Kendati

Yogyakarta relatif tenang, tetapi tetap saja sangat terpengaruh.

Tujuan utama

Jumlah objek wisata di Yogyakarta cukup banyak. Sebagian dari

mereka masih merupakan "lahan tidur" karena belum digarap serius atau

kurang dipromosikan. Misalnya museum, di DI Yogyakarta jumlahnya lebih

61

Keindahan Alam

dari 20. Misalnya, museum Sonobudoyo yang menyimpan koleksi benda

antik seperti keris dan naskah kuno sampai Museum Afandi dengan koleksi

lukisan yang tak ternilai harganya.

Namun, berdasarkan data, hanya ada lima besar tempat yang

dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, yaitu Pantai Parangtritis,

Candi Prambanan, Kebun Binatang Gembira Loka, Keraton Yogyakarta,

serta Pantai Baron dan Kukup. Pantai Parangtritis menduduki tempat

pertama sebagai objek wisata yang paling banyak dikunjungi, terkait

dengan potensinya.

Yogya dalam banyak hal sama dengan Bali, misalnya dalam hal

kepercayaan terhadap laut. Di Bali dikenal konsep Nyegara-Gunung, dua

wilayah itu merupakan satu kesatuan yang bersifat sakral, semuanya harus

lestari. Masyarakat Bali mengenal melasti, upacara menyucikan dewa ke

laut atau ke tempat mata air yang dikeramatkan. Sementara masyarakat

Jawa, secara kultural mempunyai ritual khusus untuk penguasa Laut Selatan

Ratu Kidul terutama pada bulan Suro. Mereka bertemu pada satu titik,

mengabadikan kemuliaan lingkungan laut.

Agaknya tak salah meniru Bali jika ingin sukses. Yogyakarta bisa belajar

dari Bali, misalnya dalam pengembangan pantai yang dianggap keramat

atau suci. Menarik misalnya, mempelajari tumbuhnya pariwisata di Pantai

Kuta. Tentu banyak segi negatif perkembangan kawasan yang sekarang

menjadi "Bali lain". Ini yang harus dihindari. Yang perlu dipelajari,

bagaimana Desa Adat Kuta dan masyarakatnya tetap bisa melakukan

persembahyangan secara khidmat di pantai yang telah berkembang

menjadi demikian banyak hotel dan pertokoan.

Sumber:

Dikutip dengan perubahan dari

Kompas

,

27 Oktober 2001 dengan pengubahan seperlunya

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini tanpa melihat kembali

bacaan!

a. Rotomartoyo sudah berada di Parangtritis sejak tahun ....

b. Dahulu kalau mau ke pantai dari tepi Sungai Opak dengan cara ....

c. Pada tahun 70-an Pantai Parangtritis hanya ramai ketika .....

d. Sebelum marak seperti sekarang ini, pamor Parangtritis sebagai daerah

tujuan wisata pernah kalah oleh pesona pantai ....

e. Jembatan Kretek melintasi Sungai ....

62

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

f.

Jumlah pengunjung di Malioboro sulit untuk dihitung secara pasti

karena ....

g. Antara tahun 1997 sampai 1999, pertumbuhan kunjungan wisatawan

mancanegara turun anatra .........

h. Museum Sonobudoyo menyimpan koleksi ....

i.

Lima besar tempat yang dikunjungi wisatawan adalah ....

j.

Yogya dalam banyak hal sama dengan Bali, misalnya dalam hal

kepercayaan terhadap ....

4. Menggunakan Kata Penghubung dalam Kalimat

Agar terasa ada keruntutan dalam sebuah teks, pemakaian kata

sambung/kata hubung sangat penting untuk mengawali kalimat.

Misalnya:

dan

,

karena

,

agar

,

selain itu

,

di samping itu

,

meskipun begitu

,

namun demikian

,

akan tetapi

,

oleh karena itu

, dan sebagainya.

Kata penghubung atau kata sambung adalah kata yang menghubungkan

kata-kata, bagian-bagian kalimat atau kalimat dengan kalimat.

Perhatikan contoh pemakaian kata sambung dalam kalimat!

a. Ayah mencari aku dan adikku.

b. Adiknya pandai, sedangkan kakaknya bodoh.

Kita datang bertiga atau berdua saja.

Ia tidak datang karena hujan.

Hari sangat panas sehingga ia memakai payung.

Latihan

Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan kata sambung yang tepat!

1. Kakak menangkap ayam itu .... ayah memotongnya.

2. Sampah dari alam mudah dibuang .... sampah dari manusia sulit

dibuang.

3. Lingkungan tercemar .... limbah pabrik yang tak teratasi.

4. Sampah didaur ulang .... bermanfaat bagi manusia.

5. Kamu ikut ibu ke pasar .... tinggal di rumah bersama kakak.

63

Keindahan Alam

B.

Menulis Laporan

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

melakukan kegiatan observasi untuk keperluan penulisan laporan

z

menulis kerangka laporan

z

mengembangkan kerangka laporan ke dalam beberapa paragraf dengan

menggunakan bahasa baku.

Laporan dapat dibuat setelah sebuah kegiatan selesai dilakukan sebagai

bentuk pertanggungjawaban kegiatan itu. Selain itu, laporan dapat juga dibuat

berdasarkan pengamatan terhadap keadaan, objek, atau peristiwa tertentu yang

akan diteliti atau yang akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan suatu

kegiatan. Misalnya, ketika sekolah akan menyelenggarakan perkemahan di

suatu tempat, pihak sekolah sebelumnya akan mengirimkan utusan untuk

mengadakan pengamatan terhadap lokasi yang akan dijadikan tempat

berkemah. Setelah pengamatan terhadap lokasi dilakukan, hasil pengamatan

itu dapat dibuat dalam bentuk laporan.

1. Melakukan Kegiatan Observasi untuk Keperluan Penulisan Laporan

Observasi adalah pengamatan terhadap keadaan, objek, atau peristiwa

yang akan diteliti. Salah satu tujuan dilakukannya observasi adalah untuk

menentukan apakah suatu kegiatan itu layak dilakukan atau tidak. Hasil

pengamatan ditulis dengan lengkap mengenai detil-detil objek pengamatan itu.

Latihan

Misalnya sekolahmu akan mengadakan kemah di pegunungan yang dekat

dengan sekolah. Kamu ditunjuk pembina OSIS untuk mengamati lokasi

yang akan dijadikan tempat kemping.

a. Amati segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan kemping,

misalnya jalan menuju lokasi, fasilitas di sekitar lokasi yang meliputi

ketersediaan air bersih, tempat belanja, tempat MCK, sarana

peribadatan, luas lokasi, dan sebagainya.

b. Catatlah semua hasil pengamatanmu!

64

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

2. Menulis Kerangka Laporan

Agar laporan tertulis hasil pengamatan dapat disampaikan dengan

sistematis dan runtut, sebelum laporan dibuat perlu dibuat kerangkanya.

Kerangka laporan disusun berdasarkan catatan hasil pengamatan yang telah

dilakukan. Kerangka laporan ditulis dengan kalimat yang singkat dan padat.

Penyusunan kerangka dapat dilakukan dengan urutan kronologis.

Contoh:

Lokasi Kemping Kalisoro

Tawangmangu

a. Jalan Menuju Lokasi

1) Jalan menuju lokasi mulus tetapi berliku dan naik turun.

2) Lalu lintas menuju lokasi tidak terlalu ramai.

3) Banyak angkutan umum yang dapat digunakan untuk menuju

lokasi.

b. Keadaan Alam Sekitar

1) Hawanya dingin dan segar.

2) Di sekitar lokasi terdapat jurang yang cukup dalam.

3) Kebun sayuran juga dekat dengan lokasi.

c. Fasilitas di Sekitar Lokasi

1) Air bersih tersedia lebih dari cukup.

2) Lokasi dekat dengan pasar, terminal, dan kantor polisi.

3) Lokasi juga berdekatan dengan perkampungan penduduk.

4) Di dekat lokasi juga terdapat sebuah SMP Negeri yang dapat

digunakan untuk keperluan MCK.

65

Keindahan Alam

3. Mengembangkan Kerangka Laporan ke dalam Beberapa Paragraf

dengan Menggunakan Bahasa Baku

Kerangka laporan dapat dikembangkan menjadi laporan dengan

menambah kalimat-kalimat penjelas. Dalam kerangka laporan sudah

terdapat kalimat utama yang dapat dikembangkan menjadi paragraf

dengan menambahkan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat

berupa uraian atau perincian dari kalimat utama. Kalimat penjelas dapat

diletakaan setelah kalimat utama, sebelum kalimat utama, atau di antara

kalimat utama.

Contoh kerangka laporan di atas dapat dikembangkan menjadi laporan

berbentuk karangan seperti berikut ini.

Lokasi Bumi Perkemahan Kalisoro

Tawangmangu

Kalisoro merupakan bumi perkemahan yang terletak di Kecamatan

Tawangmangu, wilayah Kabupaten Karangangyar. Kalisoro terletak di

lereng sebelah barat Gunung Lawu. Sebelah barat Gunung Lawu masuk

Wilayah Jawa Tengah dan sebelah timur masuk Jawa Timur. Dari arah Solo

menuju ke timur. Jarak dari Kota Solo sekitar 40 km. Jika menggunakan

kendaraan pribadi jalan menuju ke lokasi ini cukup lebar, halus, meskipun

banyak tanjakan curam, dan tikungan-tikungan tajam. Pada hari-hari libur,

jalan menuju lokasi ini tidak terlalu ramai sehingga membuat perjalanan

ke sana terasa lebih menyenangkan. Jika ingin menggunakan kendaraan

umum, tersedia bus jurusan Solo-Tawangmangu.

Udara di sana masih sangat segar. Karena letaknya yang cukup tinggi

dari permukaan laut, udaranya terasa dingin dan sejuk, baik pagi hari

maupun siang hari. Apalagi ketika malam tiba, udara dingin sangat terasa

sampai ke tulang-tulang sumsum. Sangat berbeda dari hawa di perkotaan.

Di sekitar lokasi pemandangannya sangat indah. Hijau pepohonan dan

birunya puncak gunung dapat dinikmati dari lokasi perkemahan. Namun,

jika berkemah di sana harus hati-hati sebab di sekitar terdapat jurang yang

cukup dalam. Di samping jurang, pandangan dapat pula kita tujukan ke

sekitar lokasi yaitu kebun sayur yang jarang kita temukan di perkotaan.

Ternyata dari sanalah aneka sayuran yang membanjiri perkotaan berasal.

Yang banyak kita temukan adalah tanaman wortel yang segar dan seolah-

olah enak dimakan tanpa harus dimasak.

66

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Tugas Proyek

Di sekitar lokasi banyak sekali dijumpai air bersih. Bahkan, air yang

mengalir di sungai-sungai kecil pun masih sangat jernih. Dengan demikian,

peserta kemping tidak perlu takut kekurangan air bersih. Jika ingin

berbelanja kebutuhan sehari-hari atau berbelanja sayuran untuk oleh-oleh

terdapat pasar yang letaknya tidak terlalu jauh. Di sekitar pasar terdapat

kantor polisi, masjid yang cukup besar, dan bahkan pasar yang terletak

berseberangan dengan terminal. Di dekat lokasi kemping terdapat sebuah

SMP Negeri sehingga peserta kemping dapat memanfaatkan fasilitas MCK

SMP Negeri itu, tentu saja jauh hari sebelumnya harus terlebih dahulu

meminta izin kepada pihak sekolah.

1. Lakukan pengamatan terhadap tempat-tempat wisata alam yang ada

di sekitar daerahmu. Kalau tidak memungkinkan pilihlah tempat-

tempat lain yang dapat memudahkan kamu dalam mengerjakan tugas

ini.

2. Catatlah segala sesuatu yang kamu amati.

3. Tulislah laporan dari hasil pengamatanmu itu!

4. Agar laporan yang kamu tulis runtut dan sistematis, buatlah terlebih

dahulu kerangka laporan.

5. Tulislah draf awal laporan dengan mengembangkan kerangka laporan

menjadi laporan yang padu.

6. Baca dan teliti kembali draf awal laporan itu, kemudian tulislah laporan

sesungguhnya dengan menggunakan bahasa baku. Perhatikan

penggunaan ejaan, tanda baca, pilihan kata, dan struktur kalimat.

7. Kerjakan tugas ini kurang lebih dalam waktu satu bulan.

4. Menggunakan Kata Depan dalam Kalimat

Kata depan adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur frasa

preposisional (kelompok kata depan). Kata depan terletak di bagian awal

frasa dan unsur yang mengikutinya dapat berupa kata benda, kata sifat,

atau kata kerja.

67

Keindahan Alam

Jenis kata depan

a. kata depan

di

menandai hubungan tempat beradanya sesuatu

Contoh :

anak itu menangis

di

teras

b. Kata depan

ke

menandai arah yang dituju

Contoh :

Ayah berangkat

ke

kantor

c. Kata depan

dari

menandai hubungan asal dan arah dari suatu tempat

Contoh :

1. Nasi terbuat

dari

beras (asal)

2. Paman pulang

dari

kantor (arah suatu tempat)

d. Kata depan

oleh

menandai hubungan pelaku

Contoh :

kerja bakti dilakukan

oleh

seluruh warga

e. Kata depan

dengan

menandai hubungan cara, alas, dan kesertaan

Contoh :

1. Amir datang ke sekolah

dengan

tergesa-gesa (cara)

2. Amir datang

dengan

bus (alat)

3. Amir datang

dengan

teman-temanya (kesertaan)

f.

Kata depan

pada

menandai hubungan tempat dan waktu

Contoh :

1.

Angga terluka

pada

pelipisnya (tempat)

2.

Pada

hari Senin sekolah mengadakan upacara bendera (waktu)

g. Kata depan

bagi

,

buat

,

untuk

,

guna

menandai hubungan peruntukan

Contoh :

1. Puisi itu ditulis

untuk

sahabatnya.

2. Nasihat itu

berguna

bagi saya.

h. Katadepan

tentang

menandai hubungan hal

Contoh :

Kami berdiskusi

tentang

pelajaran.

Dalam bahasa Indonesia bentuk kata depan dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

1. Kata depan yang berbentuk kata asal: di, ke, dari, oleh, bagi, untuk,

tentang dan sebagainya.

2. Kata depan yang berbentuk kata turunan/kata gabung: di sini, di sana,

ke mana, kepada, daripada, dan sebagainya.

68

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Contoh kata depan kata turunan

a. daripada : menandai hubungan perbandingan

Contoh :

Daripada membicarakan orang lain lebih baik bertukar

pengalaman.

b. Kepada siapa aku harus mengaku?

c. Di sini kita pertama berjumpa.

d. Di mana rumahmu, Rin?

Latihan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata depan yang tepat!

1. Lebih baik bersusah-susah dahulu .... menyesal kemudian.

2. Menghargai seorang donor darah hendaklah dinilai .... ketulusan

hatinya.

3. Kota Solo terletak .... Provinsi Jawa Tengah.

4. .... Jakarta .... Solo hanya membutuhkan waktu 45 menit .... pesawat

udara.

5. Tolong, sampaikan pesanku .... Toni!

6. Letakkan kado itu .... meja!

7. Puisi itu ditulis .... Kak Rina.

8. .... kau beli mainan itu?

9. Penjahat itu membunuh korbannya .... malam hari.

10. Berjalanlah .... Hati-hati!

69

Keindahan Alam

C. Menyimak untuk Menanggapi Pementasan Drama

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

mengidentifikasi karakter tokoh dalam pementasan drama

z

mendeskripsikan fungsi latar dalam pementasan drama

z

menanggapi hasil pementasan drama dengan argumen yang logis.

Pada pembelajaran yang lalu, kamu sudah mampu memerankan naskah

drama dan membentuk kelompok teater kelas. Mintalah salah satu kelompok

atau teater kelas yang sudah terbentuk untuk sekali lagi memerankan salah

satu naskah drama.

1. Mengidentifikasi Karakter Tokoh Dalam Pementasan Drama

Dengan memperhatikan pementassan drama yang dipertunjukkan

teman-temanmu, kamu dapat mengidentifikasi karakter tokoh-tokohnya.

Kamu tentu masih ingat melalui karakter tokoh yang berbeda atau bahkan

berlawanan itulah konflik antartokoh muncul. Ketika konflik sudah terjadi,

peristiwa-peristiwa akan makin memuncak dan mencapai klimaksnya,

kemudian biasanya diakhiri dengan penyelesaian.

Dalam rangkaian peristiwa itulah muncul tokoh-tokoh yang berlainan

karakternya. Ada tokoh yang baik, tokoh yang jahat, dan ada juga tokoh

yang berfungsi sebagai penengah ketika terjadi konflik antara tokoh baik

dan tokoh jahat.

Karakter tokoh-tokoh dalam pementasan drama dapat dilihat dari dia-

log tokoh itu, percakapan tokoh lain mengenai tokoh itu, bentuk fisik,

pakaian atau segala sesuatu yang dikenakan tokoh, serta gerak-gerik tokoh.

2. Mendeskripsikan Fungsi Latar Dalam Pementasan Drama

Latar dalam drama merupakan seuatu yang melatari terjadinya

peristiwa dalam cerita. Latar (

setting

) dalam pementasan drama meliputi:

a. waktu terjadinya peristiwa

b. tempat berlangsungnya kejadian-kejadian

c. suasana yang menggambarkan atau melukiskan peristiwa itu terjadi.

70

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Latar dalam pementasan drama didukung oleh tata panggung, tata

lampu, tata musik, dan tata suara. Penataan panggung berfungsi

menggambarkan tempat terjadinya peristiwa. Penataan cahaya atau

penataan lampu dapat menggambarkan waktu dan suasana terjadinya

cerita. Misalnya, panggung ditata dengan latar belakang rumah berdinding

bambu dan perabotan yang sederhana menggambarkan tempat terjadinya

cerita adalah di rumah rakyat jelata atau rakyat miskin. Lampu yang semula

terang benderang berubah menjadi redup menggambarkan waktu siang

berganti malam, atau dapat pula menggambarkan suasana senang berubah

menjadi suasana sedih. Tata suara dan tata musik juga berfungsi

menggambarkan suasana yang terjadi baik suasana secara fisik maupun

batin.

Latar dalam drama berfungsi membuat cerita menjadi realistis dan logis.

Penciptaan latar yang baik akan menggambarkan secara jelas di mana

peristiwa terjadi, kapan berlangsung cerita, serta bagaimana suasana dalam

cerita baik suasana lahir maupun suasana batin tokohnya. Latar yang baik

dapat menjadikan pementasan lebih menarik dan lebih hidup sehingga

pementasan dapat benar-benar dinikmati oleh penonton.

3. Menanggapi Hasil Pementasan Drama dengan Argumen yang Logis

Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan

segala sesuatu yang ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang

sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia akan mengikuti adegan

demi adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya,

penataan musik, serta penataan suara dengan cermat. Penonton yang kritis

seperti itu tidak akan mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu

memberikan tanggapan dengan argumen yang logis terhadap pementasan

itu.

Dalam kegiatan ini, kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton

yang aktif dan kritis dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan

baik adegan-adegan, dialog, tata panggung, tata lampu, musik, serta tata

suara dalam pementasan drama. Dengan pengamatan yang cermat, kamu

akan mampu memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang

dapat diterima akal terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus

disampaikan secara objektif, bijak, jernih, tidak emosional, serta dengan

bahasa yang santun dan komunikatif.

71

Keindahan Alam

Contoh:

1. Pakaian yang dikenakan oleh .... kurang tepat, sebab ..... sebagai

seorang .... seharusnya ia mengenakan pakaian yang .....

2. Tata lampu pada saat adegan yang berlangsung di istana kurang baik

atau kurang terang sebab sebuah istana yang megah seharusnya

kelihatan cerah dengan lampu yang terang padahal waktu itu

digambarkan dalam suasana bahagia.

Tagihan

1. Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini sesuai dengan situasi dan

kondisi di sekolahmu!

a.

Menyaksikan pementasan drama dari rekaman video.

b.

Menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok

teman di depan kelas.

c.

Menyaksikan pementasan drama di gedung pertunjukan.

d.

Menyaksikan pertunjukan drama di televisi.

2. Berdasarkan pementasan drama yang kamu saksikan, identifikasilah

karakter tokohnya, deskripsikan fungsi latar dalam pementasan

drama, dan berikan tanggapan terhadap pementasan drama dengan

mengisi kolom-kolom berikut ini!

a. Indentifikasi Karakter Tokoh

No.

Nama Tokoh

Karakter

72

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

b. Fungsi Latar dalam Pementasan

No

Unsur Latar Penjelasan Fungsi dalam Pementasan

1.

Tata

panggung

.............

..........................................

2.

Tata lampu

.............

..........................................

3.

Tata musik

.............

..........................................

4.

Tata suara

.............

..........................................

c. Tanggapan terhadap Pementasan

No.

Unsur

Tanggapan

4. Menggunakan Tanda Kurung Siku [ ] dan Petik Tunggal ('...') dalam

Kalimat

a. Tanda Kurung Siku [ ]

1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata

sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat

yang ditulis orang lain. Tanda itu merupakan isyarat bahwa

kesalahan itu memang di dalam naskah asal.

Contoh :

Ia dilahirkan ta [h] un 1950.

2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas

yang sudah bertanda kurung

Contoh :

(Berdasarkan pendapat Sutan Takdir Alisyahbana [lihat Bab II]

pengertian kalimat sudah jelas).

73

Keindahan Alam

b. Tanda Petik Tunggal ('...')

1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam

petikan lain.

Misalnya:

Ibu bertanya, "Kau dengar suara 'kring-kring' semalam itu?''

2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan atau penjelasan

kata atau ungkapan asing.

Misalnya :

feed-back 'balikan'

Latihan

Salinlah kalimat berikut di buku tugas dengan menggunakan tanda

baca kurung siku dan petik tunggal!

1. Marilah kita

berdoa untuk keselamatan kita bersama

2. Apakah kamu mendengar kata

permisi tadi pagi Tanya Ibu kepada

adik

3. Begitu masuk rumah aku mendengar anakku memanggil

ibu-ibu kata

Nina

4. Dialah yang

medorong semangat belajar saya

5. Jangan

sampai terlena dengan gemerlapnya dunia

6. Siapa yang berterika

aduh-aduh tadi malam Tanya Ayah kepada kami

7. Mengapa kamu bertanya

itu-itu terus? Tanya Nani pada Anton

8.

P

ertunjukan itu ditonton oleh banyak orang asing

74

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

D. Mengomentari Kutipan Novel Remaja

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

menceritakan isi kutipan novel remaja dan

z

mengemukakan hal-hal menarik dalam kutipan novel remaja.

Kamu pernah membaca novel bukan? Tentu saja pernah. Kalau belum

pernah, pergilah ke perpustakaan sekolahmu. Carilah novel remaja kemudian

bacalah. Novel remaja merupakan salah satu bentuk novel yang isinya berkisah

seputar remaja dengan segala permasalahannya. Novel remaja banyak

digandrungi pembaca seusiamu. Novel remaja banyak ditulis oleh pengarang

atau sastrawan-sastrawan kita. Namun, tidak sedikit juga novel remaja yang

merupakan terjemahan dari sastrawan atau pengarang asing yang disebut novel

terjemahan. Dengan membaca novel yang sesuai dengan duniamu, kamu akan

memperoleh kesenangan, hiburan, sekaligus wawasan yang luas untuk

menambah pengetahuanmu.

Pada kegiatan pembelajaran berikut ini, kamu dituntut untuk membaca

kutipan novel remaja bahkan kalau memungkinkan membaca novelnya sampai

selesai kemudian memberikan komentar terhadap kutipan novel itu. Komentar

dapat disampaikan dengan cara menceritakan isinya atau mengemukakan

hal-hal menarik yang terdapat di dalamnya.

1. Menceritakan Isi Kutipan Novel Remaja

Bacalah kutipan novel berikut ini!

................................................

Dira memang cowok misterius. Kalau di-

flashback

dari saat cowok itu

ketemu Karra, kayaknya banyak banget kejadian yang dia timbulkan

terhadap Karra. Mungkin cowok itu benci banget sama Karra. Buktinya,

hampir setiap dia ketemu Karra, pasti ada aja yang membuat Karra merasa

tersiksa. Belum tatapan Dira yang "sadis" banget kalau memandang Karra.

Tapi kenapa Dira membenci Karra, ya? Kayaknya mereka belum lama

kenal, bahkan bisa dibilang belum kenal karena selama ini belum pernah

sekalipun mereka berjabatan tangan dan saling mengucapkan nama seperti

layaknya orang berkenalan. Gimana mau jabat tangan kalau setiap ketemu

mereka selalu berantem?

75

Keindahan Alam

Hari ini di sekolah, Karra bertekad menemui Dira dan menanyakan

apa keinginan cowok itu sebenarnya.

Karra nggak kuat juga kalau harus terus-terusan begini. Kalau Dira

emang membencinya, mendingan langsung ngomong aja. Bukannya malah

menyiksa tanpa alasan! Dan kebetulan banget orang yang sedang dicariya

terlihat sedang bermain basket di lapangan.

Dira mendribel bola sambil mendekati ring. Ia kemudian meloncat

hendak memasukkan bola tersebut, tapi sebelumnya ia memutarkan bola

itu di depan pinggangnya dan bola berpindah ke tangan kiri... kemudian...

DASSSH...! Bola langsung masuk ke dalam ring. Plok...plok...plok... Keren

banget nggak sih gayanya Dira?

Permainannya sempat terhenti ketika ia melihat seorang cewek berjalan

mendekatinya sambil membawa bola basket berwarna hitam. Cewek itu

kelihatan kesal. Wajahnya terus menatap Dira.

Dira kembali melanjutkan permainan basketnya tanpa memedulikan cewek

itu. Ia berdiri di garis tengah lapangan, mendribel bola sesaat, mengatur

posisi tembakan... dan...

Masuk! Bola masuk dengan mulusnya tanpa sedikit pun menyentuh

lingkaran ring. Tiba-tiba...

"Dira!" cewek tadi memanggil Dira.

Dira sempat menengok ke arah suara itu, tetapi kemudian langsung

melesatkan bola basketnya ke dalam ring. Bola pun kembali masuk setelah

sebelumnya berputar di lingkaran ring.

"Gue ada urusan sama elo!" ucap cewek itu sambil berteriak.

Dira menghentikan permainan basketnya. Kemudian, sambil mendribel

bola, ia berjalan mendekati cewek tersebut yang nggak lain dan nggak

bukan adalah Karra. Ketika sampai tepat di depannya, Dira membalas

tatapan cewek itu dengan tajam.

Sialan! Kok, dia jadi ngeliatin gue kayak gitu, sih. Karra berkata dalam

hati.

"Ada perlu apa?" tanya Dira ketus.

Karra mengumpulkan keberaniannya untuk bilang "Gue nggak suka

gaya lo. Dan gue nggak mau kalah sama orang yang gue benci!"

"Maksud lo?" Dira bertanya dengan tenang.

76

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Karra menjawab pertanyaan Dira dengan mengangkat bola basket

hitam yang ada di tangannya. Tampaknya Dira mengerti maksud Karra.

Seperti biasa, ia tersenyum meremehkan. Ia kemudian melemparkan bola

basket di tangannya ke pinggir lapangan dan meraih bola yang diberikan

Karra.

Karra bersiap-siap pada posisinya.

"Elo mau berapa angka dari gue?" tanya Dira sambil mendribel bola.

"Nggak usah banyak gaya deh!"

Dira kembali tersenyum meremehkan, membuat Karra semakin

berambisi mengalahkannya. Pokoknya kali ini cowok itu harus mengaku kalah!

Dira mendribel bola dan berlari mendekati ring. Sementara itu, Karra

sibuk menghadang dan dengan sigap ia dapat merebut bola. Aneh! Kenapa

memberikan bolanya begitu? Nggak biasanya cowok itu berbuat begitu.

Biasanya dia selalu bisa merebut bola itu kembali. Pertandingan berlangsung

cukup lama. Beberapa murid yang baru keluar kelas sampai mengurungkan

niat mereka untuk pulang ketika melihat dua jagoan sekolah sedang

bertanding! Gimana nggak seru tuh? Mereka malah asyik menonton dari

pinggir lapangan.

Karra sudah memasukkan dua bola ke dalam ring. Sedangkan Dira

belum sama sekali. Tetapi cowok itu tetap bersikap tenang seperti biasa,

sementara Karra terlihat masih bersemangat untuk mengalahkanya.

Sebenarnya terbersit sedikit perasaan menang dalam diri Karra, tapi itu

tidak berlangsung lama karena tiba-tiba ia tersadar...

Aneh! Kok, Dira nggak ngelawan gue sih? Biasanya dia bisa ngejar

ketinggalan kalo timnya udah ketinggalan jauh, Karra bertanya-tanya

dalam hati.

Karra kembali merebut bola dari tangan Dira. Kemudian dia melesat

mendekati ring dan... MASUK!

Tuh, Dira aneh banget, kan? Nggak mungkin dia membiarkan gue

waktu gue ngebawa bola. Padahal kesempatan dia untuk ngerebut bola

dari tangan gue itu banyak banget. Gue tau banget Dira jago dalam urusan

taktik main basket. Tapi kenapa...

Set! Tiba-tiba Dira merebut bola dari tangan Karra. Karra mulai

tersenyum ketika mengetahui Dira mulai beraksi. Oh, dia sengaja bikin

gue menang dulu, pikir Karra. Pasti dia sengaja membiarkan gue masukin

77

Keindahan Alam

bola. Oke, sekarang waktunya untuk pertandingan yang sebenarnya, tekad

Karra.

Murid-murid yang menonton kedua jagoan tersebut mulai riuh bertepuk

tangan. Mereka sibuk menentukan pemenang. Ada yang pro Karra dan

ada yang pro Dira. Mungkin bagi mereka pertandingan ini nggak kalah

seru dengan pertandingan sepak bola antara AC Milan melawan AS Roma.

Gimana nggak seru? Jarang-jarang nih dua jagoan tim basket sekolah

beradu.

Dira membawa bola mendekati ring. Ia mencoba mencetak angka

pertamanya, tetapi...

Meleset! Bukan cuma meleset, tapi bener-bener ngawur! Tembakan Dira

miring. Nggak biasanya dia kayak begitu. Dira orang yang selalu punya

perhitungan kalau mau menembakkan bola ke sasaran. Aneh!

Karra memegang bola. Dia sengaja membawa bola dengan tangan kiri

agar Dira bisa dengan mudah merebut bola. Karra ingin memancing Dira,

tapi ternyata dengan mudahnya dia melewati Dira tanpa tantangan apa

pun.

Tiba-tiba Karra menghentikan langkah. Ia membanting bola basketnya

keras-keras dan berbalik ke arah Dira.

"Dira! Kenapa sih elo nggak ngelawan gue? Kenapa elo ngalah, Dir?"

teriak Karra kesal.

Dira menatap Karra. "Gue mau elo menang." Karra tersentak. "Denger,

Dir, gue emang pengen ngalahin elo. Tapi bukan begini caranya! Ini nggak

fair!" Karra berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Dira. Ia kemudian

menggelengkan kepala, lalu berlari meninggalkan Dira dan menerobos

segerombolan murid yang sejak tadi menonton pertandingan tersebut. Dira

hanya terdiam di tengah lapangan melihat Karra pergi.

Murid-murid di pinggir lapangan merasa mendapat bonus tontonan.

Tiba-tiba Dira berlari mengejar Karra. Ia melewati gerombolan murid itu,

tapi beberapa saat kemudian ia membalikkan tubuhnya dan berkata dengan

ketus pada mereka, "Ngapain elo semua liat-liat? Ini bukan tontonan! Pergi

sana lo semua!"

Dira tidak menemukan Karra. Cewek itu tiba-tiba saja menghilang.

Akhirnya, Dira kembali menuju lapangan untuk mengambil tasnya.

Sebelum pergi, ia menyempatkan diri ke toilet.

78

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Ketika hendak memasuki toilet cowok, ia mendengar suara seseorang dari

dalam toilet cewek di sebelahnya. Dira cepat-cepat menempelkan telinganya

di daun pintu toilet cewek.

"SIALAN! Kenapa sih dia begitu? Kenapa dia ngalah sama gue?" Karra

berteriak-teriak. "Gue nggak suka sama ketidakadilan. Kenapa dia malah

bikin gue ngerasa nggak adil? Kenapa?!" Karra berkata sambil mengelap

air matanya. "Kenapa dia nyakitin gue melulu? Salah gue apa?"

Dira mendengarkan suara Karra.

"Inget ya, Dir! Biar bagaimanapun, gue nggak akan ngalah sama elo!"

Karra menyentak pintu toilet hingga terbuka. Sambil marah-marah ia

bergegas keluar.

Dira yang sudah waspada saat membuka pintu, segera menyingkir.

Tapi kemudian... tiba-tiba ia menarik tangan Karra sehingga tubuh mereka

berhadapan. Karra jelas kaget banget ketika melihat Dira juga berada di

sana. Dengan cepat ia mengelap air matanya dengan telapak tangan.

"Lo ngapain di sini? Lo mau mata-matain gue ya?" ucap Karra sambil

berusaha mengontrol suaranya. Tidak ada tanggapan dari Dira.

"Mau lo apa sih, Dir?" Karra mendongakkan kepalanya agar dapat

menatap wajah Dira.

Dira masih terdiam. Wajahnya terlihat tenang dan dingin. Ditambah

lagi dengan tatapannya yang maut itu.

Karra sempat ciut melihat sikap Dira. Tetapi dia langsung membuang

jauh-jauh perasaannya itu. "Lo nggak usah ngeliatin gue kayak gitu deh,

Dir! Karra berkata ketus. "Gue udah muak!"

Dira terdiam. Ia masih terus menatap Karra.

"Kenapa elo gitu sama gue sih, Dir...?" ucap Karra tertahan.

Tiba-tiba Dira menempelkan telapak tangan kanannya di wajah Karra

dan mengusap sisa air mata Karra dengan ibu jarinya. Perasaan Karra jadi

nggak keruan. Antara bingung campur kesal, campur takut wah...

pokoknya susah untuk dijelaskan.

"Kalo bukan karena elo, seumur hidup gue nggak akan pernah mau

ngalah sama orang...," ucap Dira datar. Kemudian dengan santainya dia

pergi meninggalkan Karra yang terbengong-bengong melihat tingkah laku

Dira.

79

Keindahan Alam

Perlahan air mata Karra menetes. Karra memperhatikan kepergian Dira

sambil berpikir keras. Apa maksud Dira? Apa maksud dia barusan?

Sumber:

Dealova

. hlm. 56-79.

Setelah membaca kutipan novel tersebut, sekarang kamu dapat

menjelaskan bahwa tokoh-tokoh yang terlibat dalam novel tersebut antara

lain ...... Antara .... dan .... terjadi ...... Cerita itu terjadi ....... Dari .....

dapat diketahui bahwa pengarang mengajak para pembaca agar ......

Dengan menghayati isi kutipan novel tersebut, kamu akan dapat

menceritakan kembali isi novel tersebut kepada orang lain secara lisan. Agar

dapat menceritakan dengan baik, kamu perlu menyusun kerangka pokok

cerita. Kerangka pokok cerita dapat dipakai sebagai panduan agar kamu

dapat menceritakan kembali isi cerita dengan runtut.

Latihan

a. Bacalah sekali lagi kutipan novel di atas!

b. Hayati dan pahami isi kutipan novel tersebut dengan baik.

c. Buatlah kerangka pokok cerita kutipan novel itu.

d. Berdasarkan kerangka yang kamu buat, ceritakan isi kutipan novel

di atas di depan kelas.

e. Bersama-sama dengan Bapak atau Ibu gurumu, buatlah pedoman

penilaian untuk menilai penampilan temanmu dalam menceritakan

isi kutipan novel. Sebagai alternatif kamu dapat menggunakan

pedoman penilaian berikut ini!

80

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

LEMBAR PENGAMATAN

MENCERITAKAN KEMBALI ISI KUTIPAN NOVEL SECARA LISAN

No

Komponen

Skor

1 2 3 4 5

1.

Isi cerita sesuai dengan isi kutipan novel.

2.

Cerita dikisahkan secara runtut.

3.

Bercerita dengan lancar tidak tersendat-

sendat.

4.

Gerakan dilakukan secara wajar tidak

dibuat-buat, tidak kaku, dan tidak

berlebihan.

5.

Ekspresi wajah sesuai dengan kata yang

diucapkan.

6.

Kata atau kalimat dilafalkan secara tepat

dan jelas.

7.

Intonasi bervariasi sesuai dengan suasana

yang diceritakan.

8.

Menggunakan pilihan kata yang tepat.

9.

Menggunakan kalimat yang sederhana dan

komunikatif.

10.

Ucapan dapat ditangkap pendengar

dengan jelas dari seluruh sudut ruangan.

Jumlah

Keterangan:

Nilai : Jumlah Skor x 2 = ....

2. Mengemukakan Hal-Hal Menarik Dalam Kutipan Novel Remaja

Ketika membaca novel ada sesuatu yang menarik bagi kita. Sesuatu

yang menarik itu dapat berupa perangai tokoh yang baik, jalan ceritanya

yang membuat pembaca penasaran, deg-degan, atau penggunaan

bahasanya. Hal-hal yang menarik biasanya berupa sesuatu yang sangat

berkesan.

81

Keindahan Alam

Latihan

Jelaskan hal-hal yang menurutmu menarik dari kutipan novel yang kamu

baca. Kemukakan hal-hal menarik dalam kutipan novel itu secara lisan di

depan kelas.

3. Menggunakan Kata Sandang dalam Kalimat

Kata sandang adalah sejenis kata penentu atau pembatas yang letaknya

di muka kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak mempunyai makna

tersendiri dan maknanya baru menjadi jelas setelah bergabung dengan kata

yang ada di belakangnya. Kata sandang yang masih dipakai dalam bahasa

Indonesia adalah: si, sang, para, dan yang. Kata sandang yang sudah jarang

digunakan adalah: hang, dang, hyang, dan sri.

Contoh pemakaian kata sandang.

a. Kata sandang yang menyatakan jumlah tunggal

1) Kata

Sang

dipakai untuk menghormati, pengakraban, maupun

mengejek/menyindir

misalnya :

a. Sang Ratu keluar dari istana (penghormatan)

b. Mengapa Sang pacar tidak datang? (pengakraban)

2) Kata

si

dipakai untuk pengakraban, meremehkan, kurang hormat,

yang melakukan dan yang mempunyai sifat/ciri

a. Si Budi anak yang rajin (pengakraban)

b. Di mana si Kancil tadi? (yang mempunyai sifat/cir)

c. Janganlah kau dekati si pencuri itu? (yang melakukan)

3) Kata

Yang

dipakai untuk Tuhan, untuk manusia yang berfungsi

membedakan

misal :

a. Yang Maha Pengasih

b. Yang berambut panjang itu sangat cantik

82

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

b. Kata sandang yang mengacu ke makna kelompok/jamak

1. Kata

para

dipakai untuk kelompok manusia yang memiliki sifat

tertentu

misal:

a. Para guru mengadakan rapat di kantor guru.

b. Para siswa sedang bekerja bakti di halaman sekolah.

2. Kata

umat

dipakai untuk kelompok yang berlatar belakang agama

yang sama

misal:

a. Umat Islam menjalankan ibadah puasa.

b. Hari Raya Natal diperingati oleh umat Nasrani.

3. Kata

kaum

dipakai untuk mengkhususkan kelompok yang

beridiologi sama

misal:

a. Zaman dahulu kaum wanita diperlakukan kurang sewajarnya.

b. Meskipun mereka kaum terpelajar, sopan santunnya kurang.

Latihan

1. Buatlah kalimat dengan kata sandang berikut!

a. Sang Merah Putih

d. Yang Maha Penyayang

b. Si kumis

e. Sang Permaisuri

c. Para siswa

2. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata sandang yang tepat!

a. ... Manis sedang membaca majalah.

b. Awas, ... Putri sedang marah!

c. Kita harus berdoa kepada ... Maha Pengasih.

d. ...... murid sedang berdiskusi.

e. Lihatlah ...... Dewi malam muncul dari bulan.

83

Keindahan Alam

1. Bacalah teks berikut ini dengan teknik membaca cepat!

Kuta, Kampung yang Jadi Jantung Pariwisata Bali

Kuta, Bali di akhir tahun 1960-an masih merupakan kampung nelayan

dan petani yang sepi. Warganya menggantungkan hidup pada hasil ladang

dan tangkapan ikan yang tidak seberapa karena semua dikerjakan secara

tradisional. Lalu serombongan turis datang mendirikan tenda dan bermalam

di Pantai Kuta. Dari waktu ke waktu jumlah mereka bertambah banyak.

Para pelancong ini butuh toilet, kamar mandi, makan, dan berbagai

kebutuhan lain di rumah-rumah penduduk.

Penduduk setempat yang masih sangat sederhana itu kelabakan

menghadapi orang-orang asing tersebut. "Tiba-tiba saja muncul hippies

nginap di pantai." Mereka masuk ke rumah penduduk cari toilet dan kamar

mandi. Penduduk di sini awalnya bingung. Tidak tahu bagaimana caranya

menerima turis-turis itu. Penduduk hanya punya toilet dan kamar mandi

seadanya, bahkan banyak yang tidak punya. "Tetapi lama-kelamaan

berdasarkan pengalaman dan diajari para turis juga, warga akhirnya tahu

apa yang harus dilakukan," tutur Kepala Desa Adat Kuta, Made Windra, di

Legian, Kuta, Bali, akhir pekan lalu.

Kisah tentang keindahan Pantai Kuta dan pesona Bali yang eksotik dan

magis tersebar dari mulut ke mulut hingga menyebar ke mancanegara.

Turis dari berbagai penjuru angin berdatangan dan menjadikan Bali sebagai

tujuan utama untuk berlibur. Apa lagi di era 1980-an, saat pariwisata mulai

menjadi industri yang menggiurkan.

Kawasan Kuta pun mempercantik diri. Kuta dengan Jalan Legian dan

Jalan Pantai Kuta sebagai jalan utama mentransformasi diri menjadi

"kampung metropolis". Disebut kampung karena dari sisi tata ruang, Kuta

tetaplah sebuah kampung dengan permukiman penduduk yang padat.

Rumah berdempetan dengan gang kecil yang sempit dan hanya bisa dilalui

kendaraan roda dua.

Sumber:

Republika

, 22 Oktober 2002 (dengan pengubahan)

Uji Kompetensi

84

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

1. Hitunglah kecepatan membacamu dengan cara berikut ini!

a. Mulai membaca :pukul .......... lebih ...... menit ......... detik

b. Selesai membaca : pukul .......... lebih ...... menit ......... detik

c. Waktu tempuh baca : ................ menit .............. detik = ........... detik

d. Kecepatan membaca : jumlah kata

x (60)

= ........... kpm

waktu tempuh baca

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini tanpa melihat kembali teks

bacaan!

a. Bali di akhir tahun 1960-an masih merupakan .....

b. Waktu itu penduduk menggantungkan hidup pada ....

c. Kepala Desa Adat Kuta yang memberikan penjelasan dalam berita itu

adalah ....

d. Pariwisata di Bali menjadi industri yang menggiurkan mulai sekitar

tahun ....

e. Jalan utama di Kampung Kuta adalah .... dan ....

3. Buatlah laporan singkat hasil pengamatan atau kegiatan yang pernah kamu

lakukan!